Sedikit berbeda dengan martabak yang ada di Nusantara, cara pembuatan martabak di sini mirip dengan pembuatan kue leker/krep di Indonesia. Kulit martabak yang digunakan bukanlah kulit yang terbuat dari tepung terigu yang sedikit berminyak dan sangat kenyal. Namun kulit martabak di sini dibuat dengan menuangkan campuran adonan dari tepung terigu dan bumbu ke dalam wajan yang besar, kemudian diratakan melingkar di setiap sisinya menggunakan alat khusus. Cara ini mirip cara membuat kue leker/krep, dimana adonan tepung yang manis dituang ke dalam loyang yang kemudian diratakan atau diputar, sehingga membentuk adonan yang bulat.
Wajan yang digunakan juga hanya sedikit diberi margarin, agar adonan tidak lengket. Pemberian margarin juga membuat kulit martabak menjadi terasa gurih. Adonan yang telah setengah matang, kemudian ditaburi dengan aneka macam isi sesuai pilihan pembeli. Aneka macam isi tersebut antara lain daging, ikan, telur ayam, dan keju. Yang menjadi favorit pembeli adalah Jian Bing dengan isi telur ayam. Telur ayam kampung diretaskan lalu ditaruh di atas adonan, kemudian ditambah garam, daun bawang, merica, dan bumbu lainnya. Setelah hampir matang, adonan yang telah berisi telur tersebut lalu digulung, dan dibentuk persegi atau segitiga untuk memudahkan memakannya.
Jian Bing akan terasa nikmat apabila ditambahkan aneka macam saus dan sambal. Porsi dari Jian Bing sendiri cukup besar dan mengenyangkan. Masyarakat yang sibuk bekerja dan tidak sempat sarapan, biasanya mengganti menu sarapan mereka dengan Jian Bing ini. Makanan ini banyak di jual di jalan-jalan kecil (Hutong), dan tempat-tempat kuliner seperti Wangfujing, dan lain sebagainya. Tertarik untuk mencoba? Datang langsung ke Beijing!
