Laman

Minggu, 06 April 2014

Daging Steak Berbahan Dasar Kotoran Manusia Dari Jepang

Ilmuwan asal Jepang berhasil menciptakan steak berbahan feses tersebut. Adalah Mitsuyuki Ikeda dari Okayama Laboratory yang menciptakan steak langka itu. Ia tak cuma iseng sebab inovasinya adalah respons dari masalah yang dihadapi Tokyo Sewage, badan pengelola limbah kota Tokyo. 


Peneliti Jepang dari laboratorium Okayama mengatakan negaranya memiliki lumpur limbah yang sangat banyak,sehingga Tokyo Sewarage meminta untuk melakukan sesuatu agar dapat memanfaatkan lumpur limbah.Banyak orang mengakui sifat aneh masyarakat Jepang dan tak heran kalau Peneliti mulai membuat daging tiruan dari kotoran manusia. Peneliti menemukan lumpur limbah (termasuk kotoran manusia) mengandung banyak protein sehingga dapat dikembangkan melalui proses ekstraksi protein berharga dan mengubahnya menjadi pengganti daging yang layak.

Kandungan protein yang tinggi dalam lumpur limbah jadi pemicu munculnya ide langka Ikeda. Ia lalu mengekstrak protein dan menambahkan pemercepat reaksi serta melakukan pemrosesan hingga steak feses itu pun tercipta.

Agar tampak seperti daging sapi, Ikeda pun menambahkan pewarna makanan. Setelah dianalisa, ternyata kandungan gizi steak feses tergolong tinggi, terdiri dari 63% protein, 31% karbohidrat, 3% lemak, dan 9% mineral. Beberapa orang yang terlibat dalam uji cita rasa awal juga mengatakan bahwa rasa steak feses ini pun seperti daging sapi betulan.

 
Ikeda mengakui, ada beberapa masalah yang harus diselesaikan sebelum steak ini bisa dimakan. Pertama adalah soal biaya sebab harga steak ini mencapai 10 hingga 20 kali lipat dari steak biasa. Masalah yang paling utama juga rasa jijik saat mengetahui bahan baku steak feses.


Cara agar harga bisa ditekan akan terus dilakukan. Sementara, untuk masalah jijik, Ikeda berharap masyarakat bisa melupakan dan melihat kemungkinan menyelesaikan masalah lingkungan dengan memakan steak feses.

Steak feses tidak cuma menyelesaikan masalah limbah, tetapi juga rantai industri daging yang menyumbang 18% emisi gas rumah kaca dan masalah perlakuan keji yang sering dialami hewan.


Peneliti yang bernama Ikeda sendiri mengakui tidak banyak orang yang tertarik untuk mencoba daging, jika mereka tahu itu terbuat dari lumpur limbah dan berisi protein kotoran manusia.Tapi, jika krisis pangan menjadi tidak terkendali, saya tidak akan terkejut melihat orang memperebutkan sepotong daging kotoran.Ikeda juga berharap untuk dapat diproduksi secara massal dan membuat harga yang terjangkau.Ilmuwan Jepang berharap daging palsunya akan mampu bersaing dengan yang alami.